Wednesday, December 28, 2016

KRITIK ARSITEKTUR TUGAS 3

NAMA : DINANTI TIASFIRA
NPM     : 22313540
KELAS : 4TB02
Kritik Arsitektur
Summary kritik arsitektur
1. Self critism
Self critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek punya kita sendiri dan dikritisi oleh diri kita sendiri. Hal ini bisa dilakukan jika diri kita mempunyai perspektif berbeda di dalam otak atau pikiran kita. Bisa dikatakan bahwa self critism ini membuat kita untuk berfikir menjadi orang lain. Dalam proses berfikir self critism, dalam otak kita harus berfikir menjadi 2 sudut pandang pribadi yaitu pikiran positif menjelaskan tentang apa yang harus diperbaiki dan ada pikiran negative menjelaskan rasa takut kemudian memperbaikinya.
2. Authority critism
Authority critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek oleh orang yang mempunyai wewenang. Seperti dari pihak pemerintah yang mengkritisi. Dalam prosesnya terdapat hirarki antara individu dengan pihak berwenang.
 
3. Expert critism
Expert critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek oleh orang yang mempunyai keahlian dibidangnya sehingga ia memliki hak untuk mengkritisi karena keahlian dan pengalamannya. Contohnya seperti juri yang mengritisi hasil karya.
4. Peer critism
Peer critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek oleh suatu kelompok ke kelompok lainnya.
5. Layman critism
Layman critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek oleh masyarakat awam. Kritik yang dikeluarkan lebih jujur karena kritik dikeluarkan dengan spontan dan menurut pikiran sendiri.
 
Kritik BANGUNAN MODERN


INCHEON TRIBOWL


  • Architects : iArc Architect
  • Location : Incheon, South Korea
  • Area : 2.869 sqm (Building),
  • 12.300 sqm (Site)
  • Project Year : 2010


Gedung Tri-Bowl dibangun pada saat diselenggarakan Global Fair & Festival 2009 Incheon. Bangunan ini merupakan simbol dari kota Incheon. Tri-Bowl ini mencerminkan tiga kebanggaan kota Incheon yaitu Langit (bandara), Laut (Pelabuhan), dan Tanah (area luas jaringan transportasi), serta wilayah Songdo, Chengna, dan Yeongjong. Didalam gedung terdapat Event Hall, Aula Multi fungsi, dan perpustakaan digital. Berdiri diatas kolam, bangunan menyerupai mangkuk besar di atas air. Bangunan ini mengedepankan hasil transformasi dari bentukan sebuah mangkuk yang berada pada posisi terbuka mengapung diatas air, sehingga bentukan dasar dari bangunan ini terlihat mnyerupai dari 3 buah mangkuk yang disusun secara triangulis (posisi segitiga) dan membentuk sebuah komposisi bangunan. Karena itulah bangunan ini disebut “Tribowl” yang berarti “3 mangkuk”

Dengan konsep bangunan yang menyerupai mangkuk menjadikan INCHEON TRIBOWL menjadikan langgam kota tersebut, namun bangunan tersebut hanya bisa dimasuki pada saat ada acara di dalam bangunan tersebut, jika tidak ada bangunan tersebut tidak dibuka untuk umum..
Kritik BANGUNAN POST MODERN
Nama : Portland Public Building
Type    : Kantor Pemerintah
Gaya    : Arsitektur Post Modern
Arsitek : Michael Graves (1987)
Massa balok, dengan dekorasi pada
permukaan yang menggunakan gaya
“ART- DECO” dan penegasan terhadap
pengolahan penggunaan warna
portland building, oleh arsitek dan desainer michael graves, dianggap sebagai bangunan post modern terbesar. desain yang menampilkan berbagai elemen simbolis pada fasad monumental, bertentangan dengan arsitektur modern yang fungsionalis pada masa itu. michael grave menjelaskan " sikap simbolis, upaya untuk membangun kembali bahasa arsitektur dan nilai nilai yang bukan merupakan bagian dari homogenitas modernis". Setelah memenangkan kompetisi design bangunan yang disponsori oleh kota Portland, Michael Graves kemudian menjadi perancang “Public Service Building” (1980-1982) di Portland, Oregon 
 Sumber : http://www.archdaily.com/407522/ad-classics-the-portland-building-michael-graves/51ef06e2e8e44ea5b7000078-ad-classics-the-portland-building-michael-graves-image
Portland Public Service Building yang terletak pada sebuah lahan di tengahkota ini akan menjadi pusat perkantoran kota. Pada nyatanya lokasi yang ada menawarkan keuntungan dan karakteristik setting yang spesial, karena berdekatan dengan City Hall Building dan County Courthouse Building di kedua sisinya, Mall untuk umum dan taman pada kedua.
 





sumber : http://www.archdaily.com/407522/ad-classics-the-portland-building-michael-graves/51ef06e2e8e44ea5b7000078-ad-classics-the-portland-building-michael-graves-image
Kritik layman
       Portland public building merupakan bangunan yang berfungsi sebagai kantor pemerintah. Design dari bangunan ini ditujukan untuk penduduk sekitar, untuk tercipta nya hubungan daerah urban dengan program didalamnya. Dalam tujuan untuk memperkuat perkumpulan bangunan, pada permukaan bangunan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian dasar, engah atau badan, dan atas atau kepala”. Ketika pertama kali selesai, perubahan gaya dari modern menuju gaya post modern yang dihadirkan pada bangunan ini sangat ramai dibicarakan sebagai sesuatu yang kontroversi.
Pada variasi permukaan terdapat 15 potongan – cerita bangunan kantor perkotaan yang dihiasi dengan kotak-kotak jendela kecil yang merupakan ungkapan penggunaan karakteristik gaya Art Deco, massa bangunan yang berwarna - coklat, biru, dan merah bata – membuat penegasan pernyataan soal latar belakang yang berpasir. 
       Selain adanya dekorasi menonjol yang non-fungsional dari patung “Portandia”, warna-warna kontras dan menyolok sangat dominan dalam gedung ini, seperti coklat susu, coklat tua dan warna gelap dari kaca. Di bagian atas atau atapnya yang datar terdapat konstruksi seperti rumah-rumahan kecil mirip dengan kuil kuno dari artemis-yunani beratap piramid dan pelana. Bentuk-bentuk geometris sederhana, kotak-kotak, segitiga, garis-garis non-fungsional terlihat, menjadi bagian ciri arsitektur post modern, banyak menghiasi bagian luar dar gedung The Portland  

Kritik expert
         Michael Graves Arsiteturnya menjadi pelopor dan banyak memberi inspirasi pada perkembangan arsitektur Post modern. Bentuk global sangat sederhana seperti kotak atau blok, ada yang mengatakan seperti sebuah kotak kado natal raksasa, bahkan ada yang mengatakan seperti dadu.
Unsur arsitektur kuno yang menonjol dalam gedung public service ini, manghubungkan dengan masa lampau antara lain berupa sebuah patung wanita yang dikenal pada abad XIX bernama “Portlandia”,personifikasi dari semangat, kebijakan dan keteguhan moral dari warga negara dalam perdagangan. 
          Kotak seperti dadu bagian utama dari “The Portland” terletak diatas unit dibawahnya yang coklat susu cerah. Unit ini sedikit lebih lebar dari yang ditumpunya, berkolom-kolom besar dan berat memberikan kesan seperti arsitektur kuno orietal mesir. jika kita berada didalam bangunan ini kita bisa merasakan euforia dari nuansa mesir kuno yang terdapat dari unsur unsur langgamnya. Dengan prinsip rancangan michael grave adalah Bangunannya mudah dikenali dan diingat karena adanyan penerapan unsur-unsur sejarah yang telah ada sehingga masyarakat mempunyai kenangan dalam dirinya tentang sejarah tersebut dan Michael Graves mengabstrakkan bentuk-bentuk yang historical atau yang berbau atau berhubungan dengan sejarah yang telah ada. Tetapi Graves tidak sekedar meniru unsur sejarah yang ada tetapi ia juga yang melakukan transformasi.
 sumber : http://itscomma9.com/arsitektur-post-modern-1-2/
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=9chjWPG9IsrjvASss6XAAw#q=Michel+Graves%2C+dengan+karyanya+Porland+Building.
http://www.archdaily.com/407522/ad-classics-the-portland-building-michael-graves
 
 

Wednesday, November 9, 2016

KRITIK ARSITEKTUR : 30 St Mary Axe,pencakar langit di tengah kota KRITIK ARSITEKTUR PERTEMUAN KE 2

KRITIK PENAFSIRAN : Proses menafsirkan secara subjektif dalam menanggapi sebuah karya menghasilkan sebuah kritikan yang cenderung memberikan pandangan baru.


  • Kritik Advokasi :  Pembelaan tanggapan negatif dalam sebuah karya, tersaji dalam sebuah kritikan yang menunjukan hal positif dari karya tersebut,
  • Kritik Evokatif : Mengangkat kelebihan/sisi baik suatu karya bertujuan untuk menggugah daya tarik terhadap karya tersebut dengan sebuah pendapat secara emosional.
  • Kritik Impresionistik : Memberikan suatu kesan terhadap sebuah karya sehingga dapat mempengaruhi untuk membuat sebuah karya yang lebih baik lagi.


KRITIK DESKRIPTIF : Pendeskipsian sebuah karya dalam proses merespon apa yang dilihat yang dipengaruhi dengan apa yang diketahu dan diyakini.

  • Kritik Penjelasann : Memberikan gambaran terhadap sebuah karya dalam bentuk grafis, verbal dan prosedural.
  • Kritik Biografis : Menitikberatkan tentang gambaran tokoh pembuat sebuah karya.
  • Kritik Kontekstual : Membahas mengenai konteks pengaruh sosial, politik, ekonomi dan budaya terhadap sebuah karya arsitektur sehingga dapat terpengaruhi langgam/gaya bangunan.
 KRITIK ARSITEKTUR : 30 St Mary Axe,pencakar langit di tengah kota, London, United Kingdom


Profil

Bangunan ini berdiri di bekas situs Baltic Exchange (24-28 St Mary Axe), markas dari pasar global untuk penjualan kapal dan informasi pengiriman, dan Kamar Pengiriman (30-32 St Mary Axe). Pada tanggal 10 April 1992 IRA terjadi ledakan bom, menyebabkan kerusakan yang luas pada bangunannya dan sekitar.

Bangunan ini terus mengalami restorasi sejak kehancurannnya pada tahun 1992, hingga akhirnya pada tahun 1996, Pemerintah dan para perancangan, memiliki mmisi untuk membuat suatu bangunan yang menjadi iconic di kota tersebut.



Proses Perencanaan 

Pada tanggal 23 Agustus 2000, Wakil Perdana Menteri John Prescott diberikan izin perencanaan untuk membangun sebuah bangunan yang jauh lebih besar daripada Bursa lama di situs.Situs ini khusus karena diperlukan pembangunan, tidak pada salah satu "garis pandang" (bimbingan perencanaan mensyaratkan bahwa bangunan baru tidak menghambat atau mengurangi pandangan kubah St Paulus bila dilihat dari sejumlah lokasi di seluruh London), dan itu bertempat Baltic Exchange.

 Rencana untuk situs ini adalah untuk merekonstruksi Baltic Exchange. GMW Arsitek mengusulkan bangunan persegi panjang baru sekitar pertukaran-bentuk persegi dipulihkan akan memiliki jenis denah besar yang banyak disukai berbagai kalangan. Namun Pemerintah tidak melarang para perencana untuk berkreasi lebih, dan tidak perlu takut akan biaya.


Fakta Tentang Bangunan 

  • Dikembangkan oleh Swiss Re dan dirancang oleh arsitek Foster and Partners ini
    gedung kantor 40 lantai terletak di jantung Kota London. itu
    Bangunan ini resmi dibuka pada Maret 2004 dan menyediakan beberapa yang paling
    ruang kantor fleksibel dan ramah lingkungan di London.
  •  30 St Mary Axe luas site 1,4 are dan  180 meter
    tinggi sehingga bangunan tertinggi kedua di Kota London. Pada terlebar
    titik lingkar bangunan 178 meter (hanya dua meter kurang
    dari ketinggian) dan meruncing ke bagian atas dan bawah memberikan kesan bahkan
    ketinggian lebih besar.
  •  Bangunan ini bisa dinilmati kalangan umum untuk bagian tamannya dan restorannya yang berada i puncak untuk pemandangan yang London yang indah.

 
tampak depan :architectboy

tampak dalam:

The Gherkin - 30 St Mary Axe- flickr



tampak keseluruhan : architectboy





Sumber :
 https://en.wikipedia.org/wiki/30_St_Mary_Axe
http://www.buildingthegherkin.com/pdf/factsandfigures.pdf 
http://architectboy.com/the-gherkin-building-london/
https://www.flickr.com/groups/thegherkin/pool/goldenlad/



Tuesday, October 11, 2016

TUGAS SOFSKIL (KRITIK NORMATIF)









Kritik Normatif terbagi dalam 4 metode yaitu :  

a.  Kritik Doktrinal (Doctrinal Criticsm) Norma yang bersifat general, pernyataan yang tak terukur.
b. Kritik Terukur (Measured Criticsm) Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif.
c.   Kritik Tipical (Typical Criticism) Norma yang didasarkan pada model yang digeneralisasi untuk satu katagori bangunan yang spesifik.
d.  Kritik Sistematik (Systematic Criticism) Norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan dalam hal ini akan dibahas mengenai metode Tipe. Metode Tipe adalah suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.
Berikut Adalah Analisis Bangunan Publik "Gereja Katedral Jakarta" Dengan Menggunakan Metode Kritik Terukur:



Gereja Katedral Jakarta

Jakarta Cathedral Afternoon.JPG
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jakarta_Cathedral_Afternoon.JPG

 

 Gereja Katedral Jakarta (nama resmi: Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming) adalah sebuah gereja di Jakarta.

 Gedung gereja ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa, yakni arsitektur yang sangat lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad yang lalu.

 

 Sejarah

 Dengan adanya perubahan politik di Belanda khususnya kenaikan tahta Raja Louis Napoleon, seorang Katolik, membawa pengaruh yang cukup positif. Kebebasan umat beragama mulai diakui oleh pemerintah. Pada tanggal 8 Mei 1807 pimpinan gereja Katolik di Roma mendapat persetujuan Raja Louis Napoleon untuk mendirikan Prefektur Apostolik Hindia Belanda.

  Karena dirasa perlu adanya sebuah rumah ibadah yang dapat digunakan untuk mengumpulkan umat, pada 2 Februari 1810, Pastor J. Nelissen, Pr mendapat sumbangan sebuah kapel dari Gubernur-Jenderal Meester Herman Daendels, yaitu sebuah kapel sederhana yang terletak di pinggir jalan Kenanga, di daerah Senen, menuju Istana Weltevreden (sekarang RSPAD Gatot Subroto). Kapel ini dibangun oleh Cornelis Chasteleijn (+ 1714) dan sebelumnya dipakai oleh jemaat Protestan yang berbahasa Melayu dan pada hari biasa dipakai sebagai sekolah. Kapel ini merupakan milik Gubernemen yang dihadiahkan berikut semua isinya, termasuk 26 kursi dan sebuah organ yang sudah tidak dapat digunakan. Karena kondisi bangunan yang kurang layak, Pastor Nelissen segera mengerahkan sejumlah orang untuk merenovasi. Semua pekerjaan ini dipercayakan kepada pengusaha Tjung Sun dibawah pengawasan Jongkind, arsitek, atas nama Dewan Gereja. Kapel inilah yang menjadi Gereja Katolik I di Batavia. Dalam bulan yang sama, Gereja Katolik pertama di Batavia ini diberkati dan sebagai pelindungnya dipilih Santo Ludovikus. Gedung itu memang tidak bagus namun dirasa cukup kuat karena terbuat dari batu dan dapat menampung 200 umat. Di dekat gedung gereja itu dibangun sebuah Pastoran sederhana yang terbuat dari bambu.

 Para imam dan umat mulai mengupayakan dibangunnya gereja yang baru. Tanggal 1 November 1890 ditandatangani sebuah kontrak antara Monseigneur Claessens dan pengusaha Leykam tentang pembelian tiga juta batu bata.

Orang yang ditunjuk dan dipercaya untuk menjadi perencana dan arsitek pembangunan gereja ini adalah Pastor Antonius Dijkmans, SJ seorang ahli bangunan yang pernah mengikuti kursus arsitektur gerejani di Violet-le-Duc di Paris, Perancis serta Cuypers di Belanda. Pastor Antonius Dijkmans SJ yang sudah tiba di Jakarta dua tahun sebelum gereja runtuh, sebelumnya sudah membangun dua gereja di Belanda. Ia juga merancang dan membangun kapel Susteran Jl. Pos 2, pada tahun 1891.


Arsitektur & Eksterior Katedral

The main cathedral in Jakarta is simply called Katedral
https://cache.travelfish.org/blogs/indonesia/wp-content/uploads/2012/08/katedral-gareja-jakarta.jpg

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jakarta_Indonesia_Jakarta-Cathedral-05.jpg

  • Arsitektur gereja dibuat dengan gaya neo gothik. Denah dengan bangunan berbentuk salib dengan panjang 60 meter dan lebar 20 meter. Pada kedua belah terdapat balkon selebar 5 meter dengan ketinggian 7 meter. Konstruksi bangunan ini dikerjakan oleh seorang tukang batu dari Kwongfu, China. konstruksi bangunan ini terdiri dari batu bata tebal yang diberi plester dan berpola seperti susunan batu alam. Dinding batu bata ini menunjang kuda-kuda kayu jati yang terbentang selebar bangunan.
  • Ada 3 menara di Gereja Katedral, yaitu: Menara Benteng Daud, Menara Gading dan Menara Angelus Dei. Menara ini dibuat dari besi. Bagian bawah didatangkan dari Nederland dan bagian atas dibuat di bengkel Willhelmina, Batavia.
  • Di menara gading terdapat jam yang pada mesinnya tertulis Van Arcken & Co.
  • Lonceng: Pada menara Benteng Daud terdapat lonceng yang dihadiahkan oleh Clemens George Marie van Arcken. Pada menara Gading terdapat lonceng yang lebih kecil dan disumbankan oleh Tuan Chasse. Lonceng yang terbesar bernama Wilhelmus yang merupakan hadiah dari Tuan J.H. de Wit .

Interior Katedral

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jakarta_Indonesia_Jakarta-Cathedral-01.jpg

 

  • Serambi Gereja:
Pada pintu utama terdapat sebuah batu pualam yang isinya hendak memberitahu bahwa gereja ini didirikan oleh Arsitek Marius Hulswit 1899-1901. Pada tembok sebelah selatan terdapat pualam putih yang menjelaskan bahwa gedung ini digambarkan oleh Antonius Dijkmans. Pada sisi kiri terdapat monumen "Du Bus" yang dibuat di Belgia dan dipersembahkan kepada umat katolik.
  • Ruang Umat:
- Pieta: replika dari karya Michaelangelo yang menggambarkan Maria yang memangku jasad Yesus setelah diturunkan dari salib.
- Lukisan Jalan Salib: dilukis di atas ubin yang dibuat oleh Theo Malkenboet.
- Mimbar pengetahuan: hadiah dari Imamat Mgr Luypen yang didirikan oleh Pastor Wenneker".
- Pipe Orgel: dibuat di Belgia pada tahun 1988.
- Lukisan foto Uskup: Wajah para uskup dan lambang serta motto yang bisa dinikmati melalui lukisan yang tergantung di dinding dekat pintu samping kiri-kanan gereja.
  • Panti Imam:
- Patung Ignatius de Loyola: terdapat pada pilar sebelah kiri di depan Altar Utama.
- Patung Franciscus Xaverius: terdapat di sebelah kanan. Seorang misionaris terkenal.
- Katedra: Tempat duduk uskup sewaktu memimpin misa.
- Bejana Pemandian: Terbuat dari marmer
- Altar: Altar utama (berhiaskan relief dan patung ke-12 murid Yesus serta Ignatius de Loyola dan Franciscus Xaverius); Relekui pada ketiga altarnya; altar Maria (berhiaskan relief kehidupan Bunda Maria); dan Altar Yoseph (berhiaskan relief kehidupan Santo Yosep).
Peran dan Kesan Pada Bangunan
 Peran utama bangunan ini adalah beribadah, namun ada juga museum tentang sejarah gereja, dan teks doa/lagu dalam bahasa latin, dan berbagai macam dokumen gereja.
 vocal point pada menara gading gereja yang terukir rapi ala neo gothik.
Bangunan ini mendeskripsikan sekali ciri iman katholik dari setiap ukiran dan patung yang ada.



Sumber :
  https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Katedral_Jakarta#Arsitektur_.26_Eksterior_Katedral.5B1.5D

Sunday, June 5, 2016

Analisa amatan terhadap ruang lingkup arsitektur

Samsung Jongno Tower adalah sebuah gedung perkantoran milik Samsung Securities Company. Gedung rancangan Rafael Vinoly yang selesai dibangun pada tahun 1999 ini terbagi atas 3 bagian yaitu restaurant dan serangkaian area perkantoran bertingkat rendah maupun tinggi. Dengan ketinggian 134 meter, gedung yang berbentuk seperti segitiga ini memiliki 33 lantai dengan 3 core pada tiap sisinya.
3 buah core ini mensupport lantai teratas yang difungsikan sebagai restoran mewah, Top Cloud, yang terpisah sejauh 30m dengan struktur di bawahnya sehingga terlihat seperti mengambang. Restauran ini dapat dicapai langsung dari lantai 24, dimana lantai 25 sampai lantai ke-32 adalah letak lubang yang membuatnya seperti mengambang. Desain restoran pun dibuat sedemikian rupa dengan lubang di tengah massa bangunan, membuatnya terlihat seperti donat. Bagian berlubang ini memiliki 2 buah jembatan sebagai penghubung antar sisi dimana jembatan ini dijadikan bar dan ruang tunggu yang memiliki pemandangan menawan distrik Jongno dan sekitarnya.


Untuk membuat kesan mengambang pada restoran ini, langkah yang ditempuh oleh Samsung Construction & Trading Company sebagai kontraktor, adalah dengan metode Lift Up. Struktur restoran yang saat itu memiliki berat 3000 ton diangkat untuk mencapai ketinggian 130 m dengan kecepatan 3m/jam dengan bantuan dongkrak hidrolik. Penggunaan struktur rangka baja rigid pada keseluruhan bangunan, terutama pada core nya memungkinkan untuk menahan beban restoran dengan panjang 64 m, tinggi 11,5 m, dan lebar 40 m yang juga terbuat dari struktur dan bahan yang sama ini. 

Dengan bentuk bangunan yang menarik ini, fasadnya pun tak kalah menariknya. Fasad bangunan ini menggunakan salah satu system yang sudah tidak asing lagi, yaitu Curtain Wall. Jenis kaca yang digunakan pada system curtain wall di bangunan ini adalah kaca bergaris/ribbed glass dengan arah garis horizontal. Sementara system pemasangan kaca yang digunakan adalah DPG/Dot Point Glazing, dimana kaca terpasang dengan penggunaan cable truss yang disambungkan di sudut kaca dengan menggunakan bantuan lubang pada kaca setebal 30 mm ini.

Pada bagian bawah, kaca yang terbentuk dengan menggunakan teknik frit atau leburan sebuah komposisi keramik kedalam kaca dengan menggunakan panas tinggi dari oven khusus, yang bilamana sudah dingin akan membentuk butiran halus di dalam kaca. Kaca jenis ini selain digunakan untuk struktur, juga berfungsi sebagai kanopi, yang dapat menghalangi sinar matahari langsung.
Di lantai 11, terdapat sebuah braket berbentuk mahkota yang selain memiliki fungsi dekoratif, juga memiliki fungsi sebagai penyalur gaya putar melalui batang stainless steel, yang disalurkan menjadi beban vertical. 


KEGIATAN HARI PERTAMA SAMPAI TERAKHIR KLA KOREA SELATAN

A. Kegiatan di Korea Selatan


Hari 1 :

Saya berangkat mrnuju terminal 2D pada pukul 3 sore, untuk menghindari macet atau hal yang tidak diinginkan, karena jam 7 sudah harus kumpul. Pada jam 11 malam waktu Indonesia barat, pesawat berangkat .
saya dan teman saya menunggu keberangkatan 


Hari  2 :
Pada jam 08:55 kita tiba di Korea Selatan(Incheon International Arport), kita bertemu dengan tour guide kemudian berangkat langsung menuju ke Samsung Jong No Tower (pengamatan saya) untuk pengamatan. dan juga pada makan siang kita makan di salah satu rumah makan sekitar gedung yaitu daging bulgogi. setelah makan siang kita menuju ke  istana Gyeong Bok Gu .
Untuk bermalamnya kita menginap di Hotel Grand Palace yang berlokasi di Incheon, karena untuk hari berikutnya dilakukan pengamatan menuju Incheon Tribowl dan Nami Island.
tiba di Incheon Int. Airport



salah satu detail Samsung Jong No Tower

berfoto bersama teman di Istana Gyeong Bok Gu


di depan hotel grand place , Incheon

Hari 3 :
Jam 7 pagi waktu Korea Selatan kita check out dari Hotel Grand Palace menuju Songdo Central Park. Udara disana sangat sejuk namun angin kencang sekali membuat suhu terasa lebih dingin dari biasanya (12 derajat celcius) . Di sana kita melihat Incheon Tribowl , setelah pengamatan selesai kita pergi menuju Nami Island.

di belakang Incheon Tribowl

salah satu sisi Incheon Tribowl

foto dengan pemandangan indah di Songdo Central Park


berfoto bersama teman di Nami Island
berfoto bersama Bu Dewi-Bu Diana dan teman teman di Nami Island


Hari  4 :
Kita berada di Mount Seoraksan, kemudian kita melihat-lihat dan mengamati apa saja yang ada disana. Setelah dari Seorak, kita menuju ke Museum Teddy, mengapa beruang? Menurut cerita Rakyat Korea Selatan, nenek moyang mereka adalah beruang yang menjadi manusia, kawin dengan dewa, dan anak dari hasil perkawinan itu menjadi manusia. 
Kemudian kita balik ke Seoul menuju Dongdaemun, disana kita melihat Dongdaemun Design Plaza karya Zaha Hadid, dan membeli souvenir.

di depan gerbang Seoraksan National Park

Museum Teddy


di depan Dongdaemun Design Plaza


Hari  5 :
Kita menuju Leeum Samsung Museum, dalam perjalanan kita melewati Blue Palace,merupakan istana negara Korea Selatan dan mampir sebentar ke pusat gingseng tetapi tidak boleh foto. Leeum museum ada lukisan dan 3D art, selain itu terdapat  barang-barang peninggalan dinasti  goryeo dan dinasti silla .tetapi kita tidak boleh memfoto barang yang ada disana. Kemudian kita pergi ke Gwanghwamun Square, disana kita ke Donghwa dutty free untuk berbelanja, melihat patung Raja Sejong di  Gwanghwamun Square, tetapi saya berfoto dengan patung Admiral Yi Sunshin. Kita juga tidak lupa bersantai di cheonggyecheon stream,tujuan akhir kita pergi lagi menuju Myeongdong untuk belanja lagi, lalu hotel.

di depan pintu masuk Leeum museum

Gwanghwamun Square,foto dengan Admiral Yi Sunshin

cheonggyecheon stream

foto di cheonggyecheon stream

berkunjung ke Cafe J Holic di Myeongdong

menelusuri Myeongdong market

Hari 6 :
Di hari terakhir ini kita jalan-jalan ke Seoul Namsan Tower, kemudian makan siang dan menuju Incheon International Airport untuk balik ke Indonesia.


berfoto di gembok cinta Namsan Tower

Seoul N Tower

Kota Seoul dari Namsan Tower

foto perpisana dengan tour guide 

suasana ruang tunggu keberangkatan di Incheon Int. Airport


B, Kondisi eksiting menurut amatan

Jongro tower adalah gedung perkantoran 33 lantai di jongno, seoul. Lantai atas dilengkapi dengan sebuah restoran dan bar yang terkenal dengan pandangan dan area lain dari kota seoul. Menara ini terletak di dekat jonggak stasiun dan seoul subway jalur 1. Bangunan dirancang oleh arsitek rafael vinoly, dibangun pada tahun 1999. Tingginya mencapai 134 meter, lantai 23 ke lantai 30 adalah yang berlubang.
         Bangunan ini dimiliki oleh samsung securities dan merupakan gedung perkantoran 33 lantai dengan area perbelanjaan ruang bawah tanah yang disebut millenium plaza, bar dan restoran. Nama restorannya adalah top cloud dan menawarkan pemandangan kota. 
(Sumber : eksploring korea, afar)

keadaan sekitar amatan 1

keadaan sekitar amatan 2

keadaan sekitar amatan 3

keadaan sekitar amatan 4






interior lobby ,ada eskalator kebawah untuk subway,keatas untuk kantor

Sumber foto-video : dokumen pribadi


Wednesday, April 13, 2016

STUDI EKSKURSI

SAMSUNG JONG_RO TOWER 
ACTIVITY



Official NameSamsung Jong-Ro Tower
Other NamesJongno Tower
Structure TypeBuilding
StatusCompleted
CountrySouth Korea
CitySeoul
Street Address & Map2-6 Jongno
Building Functionoffice



suasana dipagi hari samsung jong-ro tower dari perempatan



samsung jong-ro tower lobby
skybridge menuju restoran
skybridge tampak atas












suasana di dalam restoran







SUMBER :  google earth pro   ,   http://www.rvapc.com/works/341-samsung-jong-ro-tower